Isu etika yang terjadi antara bidan
dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan professional
apabila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung
jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan
terjadi dalam praktik kebidanan misalnya dalam praktik mandiri, bidan yang
bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang
praktik mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri.
Contoh kasus :
Di sebuah desa, ada seseorang bidan
yang sudah membuka praktik kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari
datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan
perutnya terasa kenceng-kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah
dilakukan VT, didapat tingkatan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan
letak sungsang.
Oleh karena itu, bidan menyarankan
agar dirujuk ke rumah sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga
klien terutama suami menolak untuk dirujuk dengan alas an tidak punya biaya
untuk embayar operasi. Tetapi bidan tersebut berusaha untuk memeberikan
penjelasan bahwa tujuan di rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya. Namun
jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi
keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenranya,
dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan
keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih
belum begitu mendalam.
Selain itu, dengan dirujuk agar
persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong
persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap
memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk
menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala
janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal.
Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tersebut tidak bisa
bekerja secara professional dan dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan
tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak prosedur.
Konflik :
Keluarga terutama suami menolak
untuk dirujuk ke rumah sakit dan dilahirkan secara operasi SC dengan alas an
tidak punya biaya untukmembayar operasi.
Isu :
Di mata masyarakat, bidan tersebut
dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak
professional. Selain itu, masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam
menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan
antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
Dilema :
Bidan merasakan kesulitan untuk
memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan resiko tinggi. Dalam
hal ini letak sengsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri
dengan keterbatasan aiat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh dokter
obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalinan itu sendiri
dengan alas an desakan dari keluarga klien sehingga dalam hatinya merasakan
kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur atau kenyataan di lapangan.