Rabu, 29 Maret 2017

ISU ETIK ANTARA BIDAN DENGAN KLIEN, KELUARGA, DAN MASYARAKAT


Isu etika yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan professional apabila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktik kebidanan misalnya dalam praktik mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktik mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri.
Contoh kasus :
Di sebuah desa, ada seseorang bidan yang sudah membuka praktik kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng-kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapat tingkatan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang.
Oleh karena itu, bidan menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk dirujuk dengan alas an tidak punya biaya untuk embayar operasi. Tetapi bidan tersebut berusaha untuk memeberikan penjelasan bahwa tujuan di rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya. Namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenranya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam.
Selain itu, dengan dirujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tersebut tidak bisa bekerja secara professional dan dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak prosedur.
Konflik :
Keluarga terutama suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dan dilahirkan secara operasi SC dengan alas an tidak punya biaya untukmembayar operasi.
Isu :
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak professional. Selain itu, masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
Dilema :
Bidan merasakan kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan resiko tinggi. Dalam hal ini letak sengsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan aiat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh dokter obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalinan itu sendiri dengan alas an desakan dari keluarga klien sehingga dalam hatinya merasakan kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur atau kenyataan di lapangan.